Posts
ISU Kalimah ALLAH...Yang Diiingini hanyalah KEDAMAIAN dan biarkan UMNO BN KALAH!!!!
Assalamu'alaikum warahmatullah hi wabarakatuh dan salam sejahtera kepada semua pembaca dan pencari maklumat.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani.
Buat ketika ini saya sedang menyusun ayat-ayat dan idea untuk menulis mengenai perkongsian yang didapati dari Wacana Intelektual yang diadakan oleh Hidayah Centre Jamaah Islah Malaysia.
Namun ketika menyelusuri ruang berita di internet saya terbaca tajuk ini di laman Malaysiakini yang benar-benar menyentuh perasaan saya sebagai seorang warganegara Malaysia, membuatkan saya rasa bangga dengan sikap toleransi yang ada pada setiap kaum, bangsa dan agama yang ada di dalam negara kita Malaysia dan membuatkan saya semakin benci dengan segala tingkah laku kerajaan Barisan Nasional yang sengaja untuk memecahkan belahkan perpaduan rakyat.
Harmoni dan Setiakawan..walau berlainan agama, bangsa ideologi maupun warna kulit..malah merentas benua di dunia....kami bersatu atas satu prinsip utama menentang KEZALIMAN.
Ya...memang sesuatu yang amat manis sekiranya pihak Gereja Katolik dapat menggugurkan tuntutan ini, namun sekiranya mereka meneruskan jua niat itu tidak bermakna mereka angkuh dan tidak ada sifat 'compromise' atau 'giving in'.
Apa yang penting dan terserlah sekarang ialah tidak ada pergaduhan, pertelingkahan, pembunuhan dan permusuhan yang berlaku diantara agama secara terang-terangan. Apa yang berlaku hanyalah sikap 'baling batu sembunyi tangan', membakar gereja dan merosakkan rumah ibadat oleh segolongan manusia yang sehingga kini gagal dikesan oleh pihak berkuasa.
Walaupun mungkin hanya 4 orang yang ditemuramah dalam sesi ini namun ianya sudah cukup jelas menunjukkan sikap keterbukaan semua pihak dalam menghadapi isu ini.
Majlis Forum umum yang diadakan pada Isnin lepas jua jelas membayangkan hal yang sama...apa pun jua...memang UMNo dan Barisan Nasional tetap kalah di hati rakyat yang bencikan perkauman dan kezaliman dan double standard dalam pemerintahan.....
Anda juga boleh klik dan baca laporan dan ulasan Tukar Tiub di blognya mengenai isu ini...tiada dendam dan hanya yang diingini ialah KEDAMAIAN...
'Drop the claim, let Umno lose the game'
'Nothing new about 'compromise' or 'giving in'. After all, that's what MIC/MCA/Gerakan have been doing all this while.'
'Let them win here, drop 'Allah' claim'
Ghkok: My close friend who is a Catholic from Miri, who is now living in Singapore, send me an email and asked me what's happening in Kuala Lumpur and why all the fuss about the word 'Allah'. He says growing up in Miri 25 years ago, it was very common to use the word 'Allah' among Christians.
He asks me, "why the sudden sensitivity?" I said I don't know the real reason but the only reason I can think of is that it is political. At the end of the day, the Christians of Sabah and Sarawak should decide whether they want to yield to the force of intimidation, or draw a line in the sand.
I would like to hear more from them - what they think, how they feel - rather than from all the noisy commentators we have here (me included).
Matthew: My fellow Christians, we have all along believe in Lord Jesus, not 'Allah'. So, for God sake, for the sake of peace, tranquility and prosperity of this beloved country, please let us drop the usage of the word 'Allah' from our publication.
Please do respect our Muslims brothers, whom we have been living harmoniously with them for so many years, without troubles... until this issue came. Why should we suddenly wanted to use the word which is so sacred, so sensitive to our Muslim brothers? Why?
SusahKes: Nothing new about "compromise" or "giving in". After all, that's what MIC/MCA/Gerakan have been doing all this while. After all, that's why the Umno government didn't give a damn when temples were destroyed in Selangor. And that is what led to Hindraf surfacing. Say, some of you who are clamouring the Christians to give up their right to use 'Allah', what would you do if one day Umno bans you from using 'Iswara' - the Hindu word for deity?
At the rate things are going, don't bet on it. Compromise? Yeah, I suppose you would. 'Tolak-ansur' (compromise) until Umno 'tolak' (push) you out of your own little private spot. Anything that will keep them in power. Then what? Tell your kids to migrate? Yeah, I suppose you would.
Satinah Osman: There is a catch here that possibly many of us may not be aware of. The word is being heavily abused for a political purpose by Umno, which is master in this game. Let us not fall into the trap.
Drop the claim to the word 'Allah' and let Umno lose the game. Then we all win. After all, the Sikhs have been using the word 'Allah' in their prayers. Umno should try going to India and tell them not to use the word 'Allah' as it may mislead the Muslims.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani.
Buat ketika ini saya sedang menyusun ayat-ayat dan idea untuk menulis mengenai perkongsian yang didapati dari Wacana Intelektual yang diadakan oleh Hidayah Centre Jamaah Islah Malaysia.
Namun ketika menyelusuri ruang berita di internet saya terbaca tajuk ini di laman Malaysiakini yang benar-benar menyentuh perasaan saya sebagai seorang warganegara Malaysia, membuatkan saya rasa bangga dengan sikap toleransi yang ada pada setiap kaum, bangsa dan agama yang ada di dalam negara kita Malaysia dan membuatkan saya semakin benci dengan segala tingkah laku kerajaan Barisan Nasional yang sengaja untuk memecahkan belahkan perpaduan rakyat.
Harmoni dan Setiakawan..walau berlainan agama, bangsa ideologi maupun warna kulit..malah merentas benua di dunia....kami bersatu atas satu prinsip utama menentang KEZALIMAN.Ya...memang sesuatu yang amat manis sekiranya pihak Gereja Katolik dapat menggugurkan tuntutan ini, namun sekiranya mereka meneruskan jua niat itu tidak bermakna mereka angkuh dan tidak ada sifat 'compromise' atau 'giving in'.
Apa yang penting dan terserlah sekarang ialah tidak ada pergaduhan, pertelingkahan, pembunuhan dan permusuhan yang berlaku diantara agama secara terang-terangan. Apa yang berlaku hanyalah sikap 'baling batu sembunyi tangan', membakar gereja dan merosakkan rumah ibadat oleh segolongan manusia yang sehingga kini gagal dikesan oleh pihak berkuasa.
Walaupun mungkin hanya 4 orang yang ditemuramah dalam sesi ini namun ianya sudah cukup jelas menunjukkan sikap keterbukaan semua pihak dalam menghadapi isu ini.
Majlis Forum umum yang diadakan pada Isnin lepas jua jelas membayangkan hal yang sama...apa pun jua...memang UMNo dan Barisan Nasional tetap kalah di hati rakyat yang bencikan perkauman dan kezaliman dan double standard dalam pemerintahan.....Anda juga boleh klik dan baca laporan dan ulasan Tukar Tiub di blognya mengenai isu ini...tiada dendam dan hanya yang diingini ialah KEDAMAIAN...
'Drop the claim, let Umno lose the game'
'Nothing new about 'compromise' or 'giving in'. After all, that's what MIC/MCA/Gerakan have been doing all this while.'
'Let them win here, drop 'Allah' claim'
Ghkok: My close friend who is a Catholic from Miri, who is now living in Singapore, send me an email and asked me what's happening in Kuala Lumpur and why all the fuss about the word 'Allah'. He says growing up in Miri 25 years ago, it was very common to use the word 'Allah' among Christians.
He asks me, "why the sudden sensitivity?" I said I don't know the real reason but the only reason I can think of is that it is political. At the end of the day, the Christians of Sabah and Sarawak should decide whether they want to yield to the force of intimidation, or draw a line in the sand.
I would like to hear more from them - what they think, how they feel - rather than from all the noisy commentators we have here (me included).
Matthew: My fellow Christians, we have all along believe in Lord Jesus, not 'Allah'. So, for God sake, for the sake of peace, tranquility and prosperity of this beloved country, please let us drop the usage of the word 'Allah' from our publication.
Please do respect our Muslims brothers, whom we have been living harmoniously with them for so many years, without troubles... until this issue came. Why should we suddenly wanted to use the word which is so sacred, so sensitive to our Muslim brothers? Why?
SusahKes: Nothing new about "compromise" or "giving in". After all, that's what MIC/MCA/Gerakan have been doing all this while. After all, that's why the Umno government didn't give a damn when temples were destroyed in Selangor. And that is what led to Hindraf surfacing. Say, some of you who are clamouring the Christians to give up their right to use 'Allah', what would you do if one day Umno bans you from using 'Iswara' - the Hindu word for deity?
At the rate things are going, don't bet on it. Compromise? Yeah, I suppose you would. 'Tolak-ansur' (compromise) until Umno 'tolak' (push) you out of your own little private spot. Anything that will keep them in power. Then what? Tell your kids to migrate? Yeah, I suppose you would.
Satinah Osman: There is a catch here that possibly many of us may not be aware of. The word is being heavily abused for a political purpose by Umno, which is master in this game. Let us not fall into the trap.
Drop the claim to the word 'Allah' and let Umno lose the game. Then we all win. After all, the Sikhs have been using the word 'Allah' in their prayers. Umno should try going to India and tell them not to use the word 'Allah' as it may mislead the Muslims.
1 comment:
Bah sangat menyokong pendirian pemimpin2 PAS terutamanya Tn Guru Hj Nik Aziz berkenaan sokongan terhadap kejayaan perjuangan 'Herald the Catholic Weekly'.
Terlalu lama perkara perjuangan ini untuk diselesaikan, setelah selesai dengan keputusan Mahkamah membenarkan 'Herald' mengunakan perkataan "ALLAH" dan juga diterbitkan dalam Bahasa Melayu, banyak pehak pula yang menentang nya sampai ada yang bom atau bakar gereja.
Hanya Pemimpin2 PAS sahaja yang nampak bersetuju. Maka dengan ini pehak pendakwah Catholic akan lebih memudahkan tugas2 dakwah nya dikalangan kaum kami. Ada kemungkinan lebih ramai yang minat agama Catholic kerana ianya dianggap lebih kurang sama saja dengan Islam, bahkan ianya lebih senang kerana tidak banyak yang perlu dipelajari.
Selain dari itu bab makan minum pun tidak berubah boleh makan dan minum semua nya. Kerana tidak ada halal atau haram dalam segi pemakanan. Kejayaan 'Herald' ini akan memberi kan lebih ramai kaum asli memeluk agama Catholic.
Post a Comment